Loading...
Bahkan pihak wanita hanya meminta IDR 23 juta sebagai uang lamaran.
Hal ini benar-benar mengagetkan pihak keluarga saya.
Biasanya untuk melamar gadis kota, diperlukan dana lebih banyak dari itu.
Setelah menikah, kami masih bekerja di perusahaan yang sama, setiap harinya berangkat dan pulang kerja bareng-bareng.
Makan bareng, bersih-bersih rumah, yang mana saya merasa bahwa kehidupan pernikahan benar-benar tidaklah semudah yang kita bayangkan.
Setelah selesai kerja, kami pun pulang ke rumah dengan keadaan fisik yang sudah begitu lelah.
Kami pun tertidur begitu saja. Tapi ayah dan ibu saya tidak setuju, mereka meminta kami untuk memberikan cucu bagi mereka.
Akhirnya untuk memenuhi permintaan orang tua, kami pun berusaha.
Namun gak disangka, setelah mencoba selama 1 tahun, tapi istri saya tetap saja masih belum hamil.
Sedangkan ayah dan ibu semakin mendesak kami. Akhirnya kami pun pergi bertanya ke sana-sini, tapi tidak ada gunanya.
Akhirnya kami pergi ke rumah sakit dan melakukan pemeriksaan.
Saat itu baru diketahui bahwa ternyata saya yang tidak bisa memberikan anak bagi keluarga ini.
Selanjut Nya..
Loading...